Pernah mengirim barang namun berakhir dengan berantakan di tangan pembeli?
Proses persiapan pengiriman
seringkali terlupakan dalam mengelola sebuah toko online. Setelah
membangun reputasi toko, memasarkan produk di media sosial tanpa lelah
dan menghabiskan waktu dan tenaga begitu rupa, hal yang terakhir
diinginkan adalah paket tiba dengan berantakan di tangan pembeli.
Usaha yang dibutuhkan untuk
memikirkan konsep dan memasarkan sebuah toko online sangatlah besar.
Namun, memastikan proses pengiriman barang agar sampai ke tangan pembeli
dengan baik adalah hal lain lagi. Anda harus mengumpulkan bahan-bahan
seperti kardus, lakban, bubble wrap, dan foam. Lalu proses membungkus
dan mengantarkan ke agen pengiriman, semuanya membutuhkan usaha
tersendiri. Kita harus menyediakan waktu dan tenaga ekstra untuk
memastikan paket tidak mudah rusak dan sampai di tujuan dengan kondisi
yang baik.
Memastikan paket dikemas
dengan baik dan aman sebelum diserahkan kepada jasa pengiriman adalah
sangat penting. Mengapa ? Paket yang dikirim jumlahnya ribuan, sementara
agen harus dapat memproses dan memindahkan ribuan paket tersebut
secepat-cepatnya agar paket tiba dalam waktu yang ditargetkan. Barang
akan ditumpuk bahkan dilempar. Meskipun pihak jasa pengiriman sudah
berusaha untuk memperlakukan paket-paket tersebut dengan hati-hati,
ketika paket diserahkan kepada pihak ketiga seperti airline atau agen
penerusan, perlakuannya tetap berbeda.
Adalah menjadi tanggung jawab
pengirim untuk memastikan paket sudah dikemas dengan aman dan baik.
Dalam banyak kasus, kerusakan barang karena kemasan yang kurang memadai
tidak dapat diklaim untuk asuransi.
1. Gunakan Double Wall Cardboard
Dalam dunia ekspedisi, Anda
tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi dengan paket anda.
Beribu-ribu paket yang ada saat proses pengiriman sangat memungkinkan
untuk paket Anda tertindih atau terbanting saat proses pengiriman.
Karena itu gunakan dus yang
kuat untuk meminimalisir kerusakan saat pengiriman. Double wall
Cardboard tentunya lebih kuat daripada single wall cardboard.
2. Gunakan H-Taping Method
Sebelum Anda menaruh barang ke
dalam kardus, Anda harus merekatkan bagian bawah kardus terlebih
dahulu. Rekatkan bagian-bagian sambungan kardus dengan tape hingga
membentuk huruf “H”. Setelah itu balikkan kardus dan masukkan barang,
kemudian rekatkan bagian atas kardus dengan cara yang sama. Tidak buang
waktu dan hemat bahan bukan?
3. Jenis Tape yang digunakan berpengaruh
Setiap dus akan direkatkan
dengan tape, gunakan jenis tape yang tepat agar paket tidak gampang
terbuka saat pengiriman. Pakailah tape yang digunakan khusus untuk
packing. Hindari penggunaan masking tape atau tali untuk packing karena
mudah terbuka dan dapat tersangkut saat proses pengiriman.
4. Masukan dus ke dalam dus
Terkadang satu dus saja tidak
cukup untuk barang pecah belah atau fragile. Menggunakan cara memasukan
dus ke dus lainnya memberikan perlindungan dobel. Gunakan busa sebagai
pengisi ruang kosong antara dus untuk mencegah dus di dalam bergeser.
5. Berikan perlindungan ekstra dengan Bubble Wrap, Styrofoam atau kayu
Jika mengirimkan produk-produk
berupa baju, tas ataupun celana mungkin Anda tidak perlu khawatir
karena produk tersebut tak akan rusak apabila tertindih atau terbanting.
Namun, jika mengirimkan produk-produk pecah belah ataupun elektronik
seperti gelas dan handphone maka perlindungan ekstra sangat dibutuhkan.
Anda dapat menggunakan bubble wrap, Styrofoam atau packing kayu agar
produk dapat sampai dengan aman.